Gombara Online- Drs. KH. Mawardi Pewangi, M.Pd.I. Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sul-Sel bersama Kiyai Mahlani S.,S.Th.I., MA. Direktur Pesantren menyambut santri. Kedatangan santri kembali ke pesantren sebagai awal dimulainya awal tahun pembelajaran semester Genap Tahun Pelajaran 2017-2018. Proses tatap muka pembelajaran di kelas efektif Senin (15/1/2018).
Penyambutan santri kali ini dibuat dalam bentuk Pengajian Akbar yang disampaikan oleh KH. Mawardi Pewangi dan dihadiri oleh orang tua dan wali santri beserta seluruh pimpinan, dewan guru, dan staf pesantren di Masjid hari Ahad (14/1/2018).
Dalam ceramahnya KH. Mawardi yang juga sebagai Dekan FAI Unismuh Makassar ini menyampaikan bahwa sekarang ini begitu banyak perguruan tinggi Negeri dan Swasta yang memberi peluang kepada santri tahfish minimal 5 juz untuk memperoleh beasiswa melanjutkan pendidikan. Beliau mencotohkan di Univ. Muhammadiyah Yogyakarta tersedia beasiswa bagi santri yang berasal dari Pesantren Muhammadiyah dan Panti Asuhan Muhammadiyah untuk melanjutkan pendidikan ke Fakultas Kedokteran dengan Jurusan Dokter Umum atau Dokter Gigi. Beasiswa yang diberikan lanjutnya, berupa asrama, biaya pendidikan, dan uang saku. Begitu juga di Universitas Muhammadiyah Makassar tersedia beasiswa bekerja sama dengan Mahad Al-Birr.
Beliau menambahkan lagi, bahwa kedepan sangat diperlukan inovasi dan inisiatif. ini penting karena kalau tidak, kita akan ketinggalan dan ditinggalkan oleh banyak orang. Sebagaimana Al-qur’an menjelaskan kepada kita bahwa tidak akan berubah nasib suatu kaum, jika bukan kita sendiri yang mengubahnya. Hal mempertegas bahwa kita tidak boleh pasrah dengan keadaan dan tidak boleh pasrah dengan takdir, ungkapnya.
Diakhir ceramahnya, beliau kembali mengingatkan pesan dari Prof. Syafii Ma’arif “Semua amal usaha Muhammadiyah pasti maju Kecuali : Tidak Diurus, Salah Urus, atau Konflik.
Pada sisi kedua dilanjutkan dengan Silaturrahim/ Rapat Koordinasi dengan orang tua/ wali santri yang dipimpin langsung Direktur Pesantren. Diawal pertemuan, Direktur pesantren kembali menyampaikan beberapa program unggulan yakni; Tahfish dengan 3 model. Kerjasama dengan AMCF 30 Juz 2 Tahun. Kerjasama dengan ITMAM 30 Juz 2 bulan. Reguler 6 Juz 6 Tahun. Untuk peningkatan kualitas dan kuantitas santri yang ikut tahfish, Insya Allah alumni tahfish dari Solo yang bekerjasama dengan ITMAM akan dibuatkan kelompok tersendiri. Dengan ini diharapkan lanjut Direktur, hafalan santri dapat terus dilakukan muraja’ah.
Selain tahfish, Direktur juga menyampaikan program peningkatan dan penguatan Bahasa Arab dan Inggris. Dengan penguatan bahasa ini diharapkan santri yang berkeinginan melanjutkan pendidikan ke timur tengah dapat terwujud. Mahhad Al-Birr menjadi mitra utama dalam menyukseskan rencana ini.