Gombara Online- Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Gombara-Makassar (Pesantren Gombara) menamatkan santri 77 orang. Penamatan Ke-XLI (41) ini berlangsung pada hari Ahad (29/4/2018) dilapangan sepak bola pesantren.
Diacara penamatan ini, Kiyai Mahlani S., S,Th.I., MA. menyampaikan laporan pendidikan tahun 2017-2018 dihadapan ratusan orang tua santri dan tamu undangan. Termasuk beberapa prestasi yang diraih pesantren dalam satu tahun. Salah satu hal yang menjadi prioritas utama dalam laporannya adalah perkembangan Tahfidz.
Kiyai Mahlani menuturkan, 215 santri yang telah mengikuti program tahfidz Al-Quran. Baik melalui program kerja sama dengan AMCF dan ITMAM maupun Regular. Lanjutnya, dari jumlah tersebut sebanyak 9 orang sudah hafal 21-30 Juz, 47 orang hafal 11-20 Juz, dan 196 orang santri hafal 1-10 Juz. Bagi pesantren, ungkap Direktur, hal ini merupakan prestasi yang sangat membanggakan. Oleh karenanya, pada hari ini akan saya lantik Pengurus Ikatan Alumni Tahfidz yang diketuai oleh Muh. Sahlan Yusuf asal Kab Polman.
Selain keberhasilan dalam bidang tahfizul qur’an, kata Direktur yang juga Dosen Unismuh Makassar Fak. Agama Islam, beberapa prestasi santri lainnya baik dalam bidang Akademik maupun Non-Akademik. Misalnya saja menjadi Juara Umum pada Acara Olimpiade Sains oleh SPIDI 2018, Juara Umum 2 kali berturut-turut pada kemah tahfidz dan bahasa tahun 2016 dan 2017. Juara Umum pada Milad Muhammadiyah di Jeneponto Tahun 2018, Juara Umum pada Milad Muhammadiyah Kota Makassar. Beberapa medali Emas dan Perak yang diraih pada kegiatan laga Tapak Suci Putra Muhammadiyah seperti di Banten 2016, di Jakarta (JKT08) 2018, di Yogyakarta 2018, dan Juara 2 Olimpiade Pidato Bahasa Arab se-Indonesia Tahun 2018 di Palembang.
Tentang santri yang ditamatkan hari ini, Alumni Pesantren Gontor ini memaparkan, beberapa santri telah berhasil lulus di perguruan tinggi. Beberapa santri juga lolos berkas untuk mengikuti Program Beasiswa Santri Berprestasi yang dilaksanakan oleh Kementerian Agama RI. Selain lanjut PT, ada juga santri berencana untuk lanjut di TNI-POLRI.
Direktur pun mengaku, bahwa dalam perjalanan pesantren ini, ada saja kendala yang dihadapi, misalnya kehilangan barang santri, kedisiplinan dan ketaatan mengikuti aturan di pondok, dan adanya santri yang kurang betah di pondok. Namun dari segi kuantitas, setiap tahunnya mengalami penurunan.
Diakhir laporannya, Ustad Mahlani mengungkapkan rasa syukur kepada Allah dan berterima kasih kepada orang tua santri atas kepercayaan yang diberikan kepada pesantren untuk melakukan membina, mendidik, dan mengarahkan anaknya. Kami berharap untuk terus berdoa baik kepada anaknya maupun kepada pesantren ini, semoga dapat melahirkan anak-anak yang shaleh dan shalehah, bermanfaat kepada diri sendiri, bangsa dan negara, persyarikatan serta Ummat Islam.
