Gombara Online- Alhamdulillah, siang ini kami tiba di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Gombara-Makassar ini setelah menempuh perjalanan kurang lebih dua jam lamanya. Kedatangan kami ini untuk mengantarkan putri sulung saya masuk pesantren. Setiba di pondok kami melakukan registrasi santri dan menyelesaikan administrasinya, kemudian oleh sahabat saya yang juga pembina di pesantren ini mengantarkan kami ke asrama tempat putri kami akan tinggal selama mondok di pesantren ini. Sepintas pesantren ini bangunannya sederhana tapi suasananya terasa adem karena terpaan angin sepoi-sepoi ditengah terpaan dedaunan pepohonan yang rimbun di sekeliling pesantren.
Sebetulnya keinginan untuk memasukkan anak saya ke pesantren ini sudah cukup lama. Ketika masih menjadi aktivis di IMM baca Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Makassar. Saat itu kerap kali kami mendiskusikan mengenai kondisi dan masa depan pesantren ini dimana harapan dan kenyataan masih sangat jauh jaraknya. Sebagai kader Muhammadiyah dan saat ini menjadi Salah satu Pimpinan di daerah saya menanamkan keprihatinan yang sangat mendalam untuk melihat pesantren ini bisa kembali meraih kejayaannya setelah mengalami masa pasang surut dalam perjalanannya. Salah satunya adalah dengan memasukkan anak saya di pesantren ini.
Bagaimanapun dimata saya, pesantren ini adalah pabrikasi kader Muhammadiyah yang telah melahirkan banyak kader yang mumpuni dan berpengaruh semisal Ali Muchtar Ngabalin, Anis Matta dan Imam Shamsi Ali. Selain itu pesantren ini juga menjadi benteng ideologi gerakan Muhammadiyah yang melahirkan aparat dakwah untuk membentangkan layar demi kemajuan umat dan persyarikatan Muhammadiyah.
Sebagai orang tua, saya sangat berharap pondok pesantren ini betul bisa menjadi tempat untuk menempa santrinya menjadi kader umat, bangsa, dan negara. Menanamkan ideologi Muhammadiyah secara murni dan konsekwen tanpa intervensi dari ideologi gerakan lain, serta menjadikan santri sebagai agen perubah bukan hanya dari segi pemikiran dan skillnya tapi juga dari segi karakter dan akhlakul qarimahnya. Wallahu alam.