Gombara Online- Sebagai organisasi sosial kemasyaratan, Muhammadiyah telah banyak berkiprah di Indonesia. Termasuk di Sulawesi Selatan. Banyak amal usaha Muhammadiyah yang semuanya adalah diperuntukkan untuk kepentingan masyarakatnya.
Bahkan di Sulawesi Selatan, boleh dikatakan amal usaha Muhammadiyah begitu mengalir. Tidak pernah berhenti. Bahkan semakin bertambah dari masa ke masa. Sehingga boleh dikatakan Muhammadiyah di Sulawesi Selatan sangat dinamis dan berkembang.
Demikian antara lain pokok pikiran Prof. Dr. H. Muhajir Effendi, MAP., ketika bersilaturahmi dengan Pengurus Muhammadiyah Sulawesi Selatan di Kampus Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Wilayah Sulsel Gombara, Makassar, tadi siang.
Menurut mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang yang sekarang menjabat sebagai Menteri Pendidikan Nasional RI ini, mengatakan bahwa sudah saatnya pesantren Muhammadiyah kembali melahirkan ulama, termasuk muballigh dan imam masjid.
Dewasa ini, cukup banyak Muhammadiyah mendirikan masjid, tetapi tidak ditangani dengan baik. Sehingga biasa diambil alih orang lain. Hal ini, lanjutnya, harus menjadi perhatian serius.
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan Dr. Ir. H. Muhammad Syaiful Saleh, M.Si., mengatakan bahwa saat ini di Sulsel terdapat 11 pondok pesantren. Dalam pondok tersebut membina siswa selain sekolah umum seperti Madrasah Aliyah, SMP, MTs, dan SMK, juga membina santra tahfidz yakni Penghafal Alqur’an.
Dalam kesempatan kunjungan ini, Prof Muhajir juga berdialog dengan santri dan memantau pelaksanaan ujian nasional. Beliau juga berkenan membantu satu unit gedung dan peralatan laboratorium komputer dan akan mengusahakan bantuan untuk asrama santri (Rusunawa).
Sebelumnya, Kiyai Mahlani, MA. Direktur Pesantren menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Mendikbud berserta rombongan atas berkenan hadir pesantren. Dalam laporan singkatnya Direktur berharap agar dapat dibantu berupa Gedung dan Fasilitas pembelajaran lainnya. Mengingat sarana yang dimiliki masih kurang.
Dalam rombongan mendikbud, ikut Direktur Pendidikan Menengah dan Dirjen SMA. Sementara itu, hadir pula Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan, Majelis Dikdasmen dan Lembapa Penembangan Pesantren, Dewan Guru dan Staf.(Haidir Fitra Siagian/ Badaruddin)